Selasa, 21 April 2015
Kamis, 17 April 2014
Yonif 751/Raider Berhasil Lumpuhkan KKB Yang Ingin Gagalkan Pemilu
Posted by Unknown | 6:43 AM Categories: beritaPuncak Jaya (9/4) – Batalyon Infanteri (Yonif) 751/Raider berhasil melindungi masyarakat Kampung Irimuli Kabupaten Puncak Jaya yang akan melaksanakan pesta demokrasi Pemilu legislatif.
Keberhasilan ini juga berkat bantuan dari warga setempat yang melaporkan kepada Satgas (Satuan Tugas) pengamanan Pemilu Yonif 751/R pada hari Sabtu 5 April 2014 tentang ancaman yang dilakukan oleh pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada warga setempat untuk menggagalkan jalannya Pemilu legislatif 2014 yang dilaksanakan hari ini.
Untuk mengantisipasi upaya KKB menggagalkan Pemilu, maka tadi pagi sekitar pukul 06.00 WIT Satgas pengaman Pemilu Yonif 751/R melaksanakan pengamanan Pemilu di beberapa titik yang berada di wilayah Kampung Irimuli komplek. Pada pukul 08.05 WIT tim pengamanan Pemilu mendapat gangguan tembakan dari KKB yang berjumlah 7 orang, kemudian tim pengamanan melakukan tembakan balasan dan berhasil melumpuhkan 1 orang KKB yang membawa senjata laras panjang dengan jenis SS1 R5 sementara 6 orang lainnya kabur melarikan diri ke hutan.
Tindakan yang dilakukan tim pengamanan Pemilu dari Yonif 751/R ini sudah sesuai dengan penekanan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M., bahwa “jika ada masyarakat sipil bersenjata yang mengganggu warga agar ditindak tegas sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku di negara ini”.
Setelah dilakukan penyisiran selain berhasil mendapatkan senjata, tim pengamanan Pemilu Yonif 751/R juga berhasil mendapatkan 17 butir munisi dan sebuah magazen.
Kasus ini kemudian diserahkan kepada pihak Kepolisian setempat untuk ditindaklanjuti.
Senin, 14 April 2014
Selasa, 08 April 2014
Rabu, 26 Maret 2014
Kamis, 06 Maret 2014
Prajurit Ksatria Pelindung Rakyat Siap Atasi Huru Hara di Pemilu Mendatang
Posted by Unknown | 5:48 PM Categories: beritaDalam menghadapi pesta Demokrasi pada bulan April 2014 mendatang, Prajurit Ksatria Pelindung Rakyat dalam hal ini Yonif 751/R, melaksanakan latihan penanggulangan huru hara guna membantu Polda di Provinsi Papua dan Papua Barat untuk mengamankan masyarakat dari gangguan-gangguan yang mengancam. Guna membantu Polda, Pangdam menyiapkan satu pasukan setingkat batalyon (1SSY) dan di setiap Polres disiapkan satu pasukan setingkat peleton (1SST), yang berjumlah 1500 personel dan bila dibutuhkan akan disiapkan 5000 personel. Pasukan tersebut siap disiagakan untuk menghadapi berbagai macam gangguan keamanan yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Dalam pemeriksaan kesiapsiagaan tersebut, Pangdam memberikan penekanan-penekanan kepada seluruh prajurit agar dapat melaksanakan tugas pengamanan dengan baik dengan mengedepankan masyarakat. Untuk itu agar sungguh-sungguh dalam melaksanakan latihan untuk mengatasi huru hara, karena latihan ini dikhususkan untuk melindungi dan mengamankan masyarakat bukan untuk bertempur. Sebagaimana tentara dilatih untuk menguasai kemahiran dalam bertempur, saat ini prajurit dilatih untuk mengatasi huru hara sehingga prajurit perlu dilatih dengan baik bagaimana seorang prajurit dapat melindungi masyarakat dan melindungi kegiatan dari gangguan-gangguan demo yang dilaksanakan oleh masyarakat dengan tindakan-tindakan polisionel yang tidak menggunakan senjata.
Pelatihan ini dilaksanakan guna merubah pola pikir prajurit yang semula berpikir untuk bertempur, saat ini prajurit dilatih untuk berpikir bagaimana melindungi dan mengamankan masyarakat. Kegiatan ini adalah untuk melatih mengatasi gangguan secara profesional, sehingga prajurit perlu dilatih secara khusus.
Saat ini, Prajurit Ksatria Pelindung Rakyat siap memberikan pengamanan terhadap masyarakat Papua dan Papua Barat yang akan memberikan hak suaranya untuk memilih pemimpin di masa yang akan datang.
Subhanallah... sebanyak 38 tentara Korea Selatan secara spontan berikrar masuk Islam. Ke-38 tentara Korea itu, satu orang diantaranya seorang komandan bernama Kapten San Jin Gu sedang 37 lainnya adalah prajurit. Kapten San adalah salah satu komandan Brigade 11 SF, pasukan perdamaian PBB dari Korea Selatan yg ditugaskan di Irak. Kapten San dan pasukannya bertugas di wilayah Irbil, Irak Utara.
saat bertugas di wilayah tersebut, Kapten San Jin-Gu sering mengamati orang-orang muslim sholat berjamaah di masjid. Kebetulan markas pasukannya berada dekat sebuah masjid. Ia sangat tertegun dengan gerakan- gerakan sholat. Karena dihinggapi rasa penasaran, ia mencoba menirukan seluruh gerakan sholat dan dipraktekan dikamarnya sendirian.
Pada saat mempraktekan itulah Kapten San Jin-Gu merasakan ada ketenangan, dan perasaan damai dalam hatinya. Itulah sebabnya, gerakan2 sholat tsb kemudian ia jadikan program meditasi di pasukan yg ia pimpin (disamping Yoga), dan ternyata sebagian besar prajurit setelah mempraktekan gerakan2 sholat tsb merasakan hal yg sama, mereka juga merasa lebih tenang dan damai. Sejak itu Kapten San berinisiatif mempelajari Islam untuk mengenalnya lebih dalam lagi, dan akhirnya ia memutuskan untuk memeluk Islam.
Ketika niatnya ingin memeluk Islam disampaikan kepada prajurit-prajuritnya, ia berkata: “Aku telah menemukan cahaya kehidupan yang sesungguhnya, aku ingin berada dalam cahaya itu, dan cahaya itu adalah Islam”. Tanpa ia duga, secara spontan 37 prajurit yang ia pimpin mengangkat tangan mereka, sebagai tanda ikut bersama komandannya untuk juga memeluk Islam
Subhanallah...
sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1397460517188277&set=a.1391110887823240.1073741827.100007730260669&type=1&theater